KOMUNITAS ONLINE
Di Indonesia sangat pesat pertumbuhan pengguna internet dan
munculnya beragam media sosial telah memberi ruang tersendiri bagi pergerakan
sosial. Media sosial, seperti blog, Facebook, dan Twitter, memudahkan komunitas
untuk menyebarkan ide gerakan sosial dan mengajak orang lain terlibat di
dalamnya.
Coin a Chance, contohnya. Komunitas sosial ini mengajak masyarakat untuk
mengumpulkan uang receh yang kemudian disumbangkan untuk membantu anak-anak
Indonesia yang putus sekolah.
Hal yang sama dilakukan Akademi
Berbagi. Komunitas ini mengajak siapa pun untuk berbagi pengetahuan, wawasan,
dan pengalaman melalui kelas-kelas mengajar yang tersebar di berbagai kota di
Indonesia.
Kemudian, ada Komunitas Indonesia
Berkebun yaitu kegiatan untuk mengajak orang-orang melakukan gerakan cinta alam
dengan menanam pohon dan menciptakan lahan hijau di tengah kota.
Contoh lain adalah Komunitas Blood
for Life Indonesia. Komunitas ini bergerak melalui aspek kemanusiaan dengan
mengajak dan menyadarkan masyarakat untuk menyumbangkan darahnya demi
kelangsungan hidup orang lain.
Keempat komunitas di atas, dalam
tiap mobilitas gerakan yang dilakukan, menjadikan media sosial sebagai
kendaraan utama, mulai dari promo kegiatan sampai ajakan untuk berbagi
antarsesama.
Sumber : http://tekno.kompas.com/read/2011/12/09/18132723/Empat.Komunitas.Online.Akan.Berbagi.Pengalaman
POLARISASI KELOMPOK
Polarasi memiliki arti proses,
perbuatan, cara menyinari, pembagian
atas dua bagian (kelompok orang yg berkepentingan dsb) yg berlawanan.
Bagaimana mungkin efek polarisasi diterangkan? Satu pandangan awal mungkin
adalah untuk melihatnya sebagai artefak statistik, yaitu: ketika kita sudah
melihat lebih awal, jika anggota group ditarik secara acak dari suatu populasi
dan kemudian didapat 70 persen mempunyai suatu pilihan tertentu, maka lebih dari
70 persen dari keputusan kelompok akan mencerminkan pilihan itu (dengan assumsi
aturan mayoritas).Hal ini berarti suatu pergeseran didalam pilihan individu
terjadi sebagai hasil proses kelompok.
Penjelasan yang lebih tepat
didasarkan pada proses informasi dan berdasarkan norma pengaruh dibahas dalam
konteks penyesuaian. Sejauh sesuatu yang informasional mempengaruhi, ’jumlah
yang lebih besar’ dari argumentasi dan fakta yang dikemukakan selama diskusi
maka kelompok akan mendukung ‘kecenderungan awal’ para anggota kelompok. Ini
mengkonfirmasikan anggota kelompok didalam pendapat mereka. Pengaruh
berdasarkan norma menuntun ke arah polarisasi melalui milik anggota kelompok
yang berhubungan dengan self-perception dan self-presentation yang dikehendaki.
Hal-hal dimana dirasa anggota kelompok lain mempunyai arah pendapat yang lebih
ekstrim dari kecenderungan mereka sendiri, maka secara sosial lebih diinginkan
dibanding anggota kelompok dengan kecenderungan berbeda.
KELOMPOK KERJA FIRTUAL
Kemampuan bersosialisasi dan bekerjasama yang tinggi dari para
professional membuat mereka mampu membentuk kelompok kerja virtual. Berkumpul
dan membentuk team saat ada pekerjaan yang harus ditangani dan membubarkan diri
ketika pekerjaan tersebut telah selesai. Team kerja virtual seperti itu hanya
bisa dibentuk oleh para professional yang sudah bisa bertindak sebagai agen
indenpenden bagi dirinya sendiri. Mereka hanya jadi terikat ketika sedang
menangani suatu proyek yang dikerjakan oleh team virtual.Pekerjaan ini
menggunakan jaringan internet yang terpisah.
Kemudahan dan keakraban dalam menggunakan perangkat telekomunikasi menjadi sarana jitu untuk saling menghubungkan agen-agen tersebut jika suatu saat dibutuhkan. Modus kerja seperti itu sudah umum dan sejak lama terjadi pada industri hiburan, dengan dibentuknya sebuah organisasi semu selama penanganan suatu proyek, yang kemudian bubar setelah proyek tersebut selesai dikerjakan. Menurut para pengamat dunia kerja, ini akan menjadi standard dunia kerja masa depan.
Team kerja virtual bisa sangat luwes dan terampil karena memang dipimpin oleh siapa saja yang memiliki keahlian dan keterampilan yang paling diperlukan dalam penanganan suatu proyek. Bukan oleh seseorang yang kebetulan menduduki jabatan manager dalam perusahaan. Kelompok kerja khusus sekarang makin disukai oleh banyak perusahaan. Ini dikarenakan kemampuan mereka dalam menggali kemampuan-kemampuan yang sebelumnya tersembunyi dan menjadi muncul ke permukaan melalui acara-acara bebas untuk berbincang dan bertukar informasi atau gagasan. .
Sumber : http://prokimal-online.blogspot.com/2011/12/team-kerja-virtual-dan-dunia-kerja-masa.html
Kemudahan dan keakraban dalam menggunakan perangkat telekomunikasi menjadi sarana jitu untuk saling menghubungkan agen-agen tersebut jika suatu saat dibutuhkan. Modus kerja seperti itu sudah umum dan sejak lama terjadi pada industri hiburan, dengan dibentuknya sebuah organisasi semu selama penanganan suatu proyek, yang kemudian bubar setelah proyek tersebut selesai dikerjakan. Menurut para pengamat dunia kerja, ini akan menjadi standard dunia kerja masa depan.
Team kerja virtual bisa sangat luwes dan terampil karena memang dipimpin oleh siapa saja yang memiliki keahlian dan keterampilan yang paling diperlukan dalam penanganan suatu proyek. Bukan oleh seseorang yang kebetulan menduduki jabatan manager dalam perusahaan. Kelompok kerja khusus sekarang makin disukai oleh banyak perusahaan. Ini dikarenakan kemampuan mereka dalam menggali kemampuan-kemampuan yang sebelumnya tersembunyi dan menjadi muncul ke permukaan melalui acara-acara bebas untuk berbincang dan bertukar informasi atau gagasan. .
No comments:
Post a Comment