Pada suatu keluarga sederhana lahir seorang anak perempuan bernama Sri, ia sangat menyenangi seni. Ayahnya adalah seorang pelukis. Sejak kecil, dia dimasukkan ke sekolah tari. Sri adalah anak bungsu dari lima bersaudara. Mereka hidup dengan rukun di sebuah desa kecil yang terdapat di Semarang.
Saat umurnya tiga belas tahun, ayahnya meninggal dan setelah selesai sekolah menengah atas, Sri bekerja sebagai penyiar radio yang terdapat di kotanya.selama tiga tahun menjadi penyiar radio, ia mulai merasa jenuh dengan pekerjaannya. Sri mencoba mengikuti pendidikan pramugari yang ada di kota tersebut dan akhirnya mendapat kesempatan untuk diuji di Jakarta. Tapi sayang, ia tidak lulus menjadi pramugari disebabkan adanya penyakit yang terdapat di dalam paru – parunya. Lalu Sri mencoba berobat di sebuah desa di Salatiga untuk menyembuhkan penyakitnya.
Setelah sembuh, Sri hidup di Jakarta walaupun tidak menjadi pramugari. Ia yakin dengan bakat yang dimilikinya ia dapat hidup di Jakarta. Ia tinggal di rumah pamannya yang sebelumnya ditempati oleh kakaknya, Sutopo yang telah lebih dulu ke Jakarta. Kini Sutopo telah mempunyai rumah di Jakarta.
Di Jakarta ia bekerja sebagai penyiar radio dan penari untuk acara – acara istana. Di gedung latihan itu, Sri menyukai seorang laki – laki. Namanya Basir. Tapi perasaannya bertepuk sebelah tangan. Di sisi lain, Yus sangat mencintainya dan ingin menikah dengannya. Tapi Sri tidak begitu menyukai Yus, karena komunis. Selain itu ada Narti, teman kecil Sri waktu sekolah dasar yang sekarang menjadi pramugari. Narti sering main ke rumah paman Sri untuk mengunjunginya. Narti memperkenalkan kedua teman yang bekerja di angkatan udara kepada Sri, mereka bernama Saputro dan Mokar.
Pertemanan Sri dan Suparto awalnya biasa – biasa saja. Seperti biasanya, sikap Saputro sangat lembut dan perhatian. Dari sikapnya itu, Sri mulai jatuh hati dengan sosok Saputro. Kedekatan antara Sri dengan Saputro semakin dekat, dari pertemuannya itulah mereka yakin kalau mereka saling mencintai. Tapi kebahagian itu berganti dengan kesedihan karena Saputro tewas dalam penerbangannya. Dalam kesedihannya, Carl selalu menghibur Sri. Carl adalah teman Sutopo yang sebenarnya dia juga mencintai Sri. Namun Sri tidak menyukainya. Sepuluh bulan setelah wafatnya Sutopo, Sri memutuskan akan menikah dengan Charles yang berkebangsaan Perancis. Keputusannya untuk menikah dengan Charles di tentang oleh keluarganya, namun Sri tidak peduli dengan nasihat keluarga dan ia tetap menikah dengan Charles dan kewarganegaraannya menjadi Perancis. Kehidupan rumah tangga Sri tidak bahagia, Karena Sri yang sejak awal tidak mencintai Charles. Dari Charles, Sri melahirkan seorang anak perempuan.
Pada kesempatan liburan, Charles mengajak anak dan istrinya untuk melakukan perjalanan ke beberapa Negara. Saat di kapal Sri betemu dengan seorang Komandan kapal yang bernama Michel yang juga kecewa dengan istrinya, ternyata mereka saling tertarik. Tetapi Sri dan Michel menyadari akan keterikatan mereka terhadap pernikahan yang mereka jalani dengan pasangan masing – masing. Dan Sri akan tetap mencintai Michel.Novel Angkatan 66
Karangan : NH.Dini
Nama : Hanum Inestya Putri
Kelas : 1PA04
NPM : 13511208
Sumber : http://www.goodreads.com/book/show/1337885.Pada_Sebuah_Kapal
No comments:
Post a Comment